Senin, 20 Juni 2016

Bagaimana Menganalisa Materi SKI MTS Kelas VIII Semester II yang menggunakan Kurikulum 2013

ANALISIS MATERI SKI KELAS VIII MTS SEMESTER II
KURIKULUM 2013
Dosen Pengampu : A. Qomarudin M.Pd.I

Oleh:  Abdul Karim
Kelas A ( Madin 2013 )
Semester VI
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtvy40b6qX4OODHUeVRsAQjkg0rpHuvBzIbsgd5SSrRwuzEHKjXzlj7fEAsje-gdBA2FhXJ-ZNxyelTM0TZ8DE2xcJu2JIQRx7j60euexN1tObZT9nCAp2Ca8MXqPMDVIm2Xa1KievPrM/s1600/lambang+MA.jpg
 











Program Studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam “Ma’had Aly Al-Hikam” Malang
2016







BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang     



            Kurikulum 2013 disusun untuk  menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah telah melakukan penyesuaian beberapa mata pelajaran yang antara lain adalah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
            Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK) sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya, Kurikulum 2013 telah menyusun Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran integratif dan pendekatan belajar aktif.
            Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Perubahan perilaku dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama.
            Tujuan penyusunan adalah memberikan panduan bagi Siswa dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam hal ini terdapat lima hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, menghubungkan antar fenomena, refleksi dan rencana aksi).
            Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara optimal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Disini pemakalah mencoba menganalisis sejarah kebudayaan islam untuk MTS Kelas VIII Semester II dari kurikulum 2013.
1.2  Rumusan Masalah 
1.Apa yang di maksud denngan Sejarah Kebudayaan Islam ?
2.Apa saja tujuan dari mata pelajaran SKI yang  sesuai dengan Kurikulum 13 ?
3.Bagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran SKI  untuk MTS Kelas VIII Semester II dari Kurikulum 13 ?
4.Apa saja yang bisa di analisis dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajarn SKI MTS Kelas VIII Semester II dari Kurikulum 13
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari Sejarah Kebudayaan Islam.

2.Untuk mengetahui tujuan mata pelajaran SKI yang sesuai dengan Kurikulum 13.
3.Untuk mengetahui Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SKI MTS Kelas VIII Semester II.
4.Untuk dapat menganalisis  Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SKI MTS Kelas VIII Semester II dari Kurikulum 13  















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Standart Isi
                        Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat         kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis             pendidikan tertentu.
2.2  Pengertian
                        Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan            perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan atau            menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.
       2.3  Tujuan
                        Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta    didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajarilandasan        ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam  yang telah dibangun oleh                           Rasulullah  Saw.  dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban                 Islam.
b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat            yang merupakan  sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa                            depan.
c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar          dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah


 2.4 Karakteristik
                        Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menekankan pada kemampuan     mengambil ibrah/ hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani tokoh-       tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,           politik,ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan          Kebudayaan danperadaban Islam pada masa kini dan masa yang akan datang.
      2.5 Ruang Lingkup
            1.  Menelusuri Jejak Sejarah Berdirinya Dinasti Al-Ayyubiyah
            2.  Kegemilangan  Peradaban Dinasti  Alayyubiyah
      2.6  Tabel KI dan KD SKI MTS kelas VIII  Semester II
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam
1.1   Menghargai perjuangan Shalahuddin al-Ayyubi untuk menegakkan agama Allah SWT.
1.2    Menghargai perjuangan dalam mensyiarkan kebenaran sesuai kondisi sekarang yang lebih menitikberatkan aspek humanis (kemanusiaan).      
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2.1.     Merespon perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti al-Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan datang.
2.2.     Menghargai semangat para pendiri dinasti Al Ayyubiyah.
2.3.     Menghargai keteladanan sikap keperwiraan, zuhud, dan kedermawanan  Shalahuddin al-Ayyubi dalam kehidupan sehari-hari.
3.     Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3.1.    Memahami sejarah berdirinya DinastiAl Ayyubiyah
3.2.    Memahami para pendiri dinasti Al Ayyubiyah
3.3.    Memahami perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa penguasa Ayyubiyah
3.4.    Memahami penguasa Dinasti Al Ayyubiyah yang terkenal
3.5.    Memahami ilmuwan muslim Dinasti Al Ayyubiyah dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam  






4.      Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
4.1.   Menceritakan terjadinya peristiwa perang Salib.
4.2.   Menceritakan kegigihan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi dalam merebut kembali masjidil Aqsha.
4.3.   Menceritakan biografi tokoh yang terkenal pada masa Dinasti Al Ayyubiyah.
4.4.    Menunjukkan contoh peran para ilmuwan muslim Dinasti Al Ayyubiyah.



















Rounded Rectangle: PETA KONSEP 

 



















           





2.7 Kolom-kolom yang terdapat dalam teks pelajaran
a.     Pengamatanku
:
aktivitas mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning) untuk menyadarkan  diri dan membangun  pikiran kesejarahan  peserta didik
b.     Pertanyaanku
:
melatih kemampuan bertanya peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya
c.     Wawasanku
:
untuk menguatkan peserta didik agar dapat mewujudkan pengetahuan dalam perilaku
d.     Aktifitasku
:
Menggali kemampuan berkomunikasi yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja  untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama
e.     Ceritaku
:
untuk menghubungan antar fenomena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat, yang disajikan dalam rangkaian cerita/kisah sehingga mempertajam daya nalar peserta didik
f.      Analisaku
:
untuk menggali kemampuan menganalisa dan menghubungkan dengan kehidupannya.
g.     Refleksi Pemahamanku
:
untuk mengetahui pemahaman  lebih mendalam terhadap materi
h.     Refleksi prilakuku
:
untuk mengetahui interkoneksi pemahaman pada perubahan perilaku
i.       Rencana Aksiku
:
Hasil akhirnya adalah diharapkan peserta didik mampu melakukan peningkatan dan keseimbangan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills ).
j.       Uji Kompetensi
:
untuk mengukur penguasaan materi yang dibahas.


2.MATERI SEMESTER II
2.8.1 BAB. 4 Menelusuri Jejak Sejarah Berdirinya Dinasti Al-Ayyubiyah
Kompetensi Inti
KI   : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
K2   : Meghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,  peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
K3  :Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
K4 :Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1  Menghargai perjuangan Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menegakkan agama Allah SWT.
1.2  Menghargai perjuangan dalam mensyiarkan kebenaran sesuai kondisi sekarang yang lebih menitikberatkan aspek humanis (kemanusiaan). 
2.2  Menghargai semangat para pendiri dinasti Al Ayyubiyah
2.3  Menghargai keteladanan sikap keperwiraan, zuhud, dan kedermawanan  Shalahuddin al-Ayyubi dalam kehidupan sehari-hari.
3.1  Memahami sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
3.2  Memahami para pendiri dinasti Al Ayyubiyah
3.3  Memahami penguasa Dinasti Al Ayyubiyah yang terkenal
4.3  Menceritakan biografi tokoh yang terkenal pada masa Dinasti Al Ayyubiyah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi danmen gkomunikasikan, peserta didik mampu:
1.   Menghargai perjuangan Shalahuddin Al-Ayyubi untuk menegakkan agama Allah SWT.
2.   Menghargai perjuangan dalam mensyiarkan kebenaran sesuai kondisi sekarang yang lebih menitikberatkan aspek humanis (kemanusiaan). 
3.   Menghargai semangat para pendiri dinasti Al Ayyubiyah
4.   Menghargai keteladanan sikap keperwiraan, zuhud, dan kedermawanan  Shalahuddin al-Ayyubi dalam kehidupan sehari-hari.
5.   Memahami sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
6.   Memahami para pendiri dinasti Al-Ayyubiyah
7.   Memahami penguasa Dinasti Al-Ayyubiyah yang terkenal
8.   Menceritakan biografi tokoh yang terkenal pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah
Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungan antar fenomena,  refleksi dan rencana aksi).


Rounded Rectangle: A.	SEJARAH BERDIRINYA DINASTI AL-AYYUBIYAH

 




Ayyubiyah adalah sebuah dinasti sunni yang berkuasa di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekah, Hejaz dan Dyarbakir. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddīn al-Ayyubi. Penamaan al-Ayyubiyah dinisbatkan kepada nama belakangnya Al-Ayyubi, diambil dari nama kakeknya yang bernama Ayyub. Nama besar dinasti ini diperoleh sejak Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yang bermazhab Sunni, menggantikan kesultanan Fathimiyah yang bermazhab Syi’ah.
Salahuddīn Al-Ayyubi memulai karir politiknya ketika ia masih muda. Ketika itu Sang Ayah yang bernama Najmuddin bin Ayyub menjabat sebagai komandan pasukan di kota Ba’labak (sebelah utara Suriah). Najmuddin bin Ayyub ditunjuk menjadi   komandan oleh panglima yang berkuasa saat itu yaitu Nuruddin Zanki.
Pada tahun 1164 M, Shalahuddin Al-Ayyubi mengikuti ekspedisi pamannya Asaduddin Syirkuh ke Mesir. Lima tahun kemudian tepatnya pada tahun 1169 M, Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat menjadi wazir (Gubernur) oleh penguasa Dinasti Fathimiyah  dalam usia 32 tahun, menggantikan pamannya Asaduddin Syirkuh yang wafat setelah dua bulan menjabat sebagai wazir. Sebagai Perdana Menteri Shalahuddin mendapati gelah Al-Malik An-Nasir artinya ‘penguasa yang bijaksana’.
Setelah Khalifah al-Adid (Khalifah Dinasti Fatimah) yang terakhir wafat pada tahun 1171 M, Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi berkuasa penuh untuk menjalankan peran keagamaan dan politik. Maka sejak saat itulah Dinasti Ayyubiyah mulai berkuasa hingga sekitar 75 tahun lamanya.
Setelah Shalahudin menguasai Dinasti Fathimiyah, ia menghapus tradisi mendoakan khalifah Fathimiyah dalam khutbah Jum’at dan menggantinya dengan mendoakan khalifah Dinasti Abbasiyah yaitu Al-Mustadhi yang berkuasa sejak 566-575H/ 1170-1180M. Namun ia tidak mengusik atau melarang rakyat yang mengikuti faham Syi’ah. Kemudian pada bulan Mei tahun 1175M, sejak Dinasti Ayyubiyah berkuasa di Mesir, khalifah Abbasiyah, Al-Mustadhi memberikan beberapa daerah seperti Yaman, Palestina, Suriah Tengah, dan Maghribi kepada Shalahuddin. Shalahuddin mendapat pengakuan dari Khalifah Abbasiyah  sebagai penguasa Mesir, Afrika Utara, Nubia, Hejaz, dan Suriah Tengah. Satu dasa warsa (sepuluh tahun) kepemimpinannya kemudian ia berhasil menaklukkan Mesopotamia (Iran) dan berhasil mengangkat para penguasa setempat menjadi pemimpinnya.

Rounded Rectangle: B.	TOKOH-TOKOH  PENGUASA DINASTI AL-AYYUBIYAH 

 


Selama lebih kurang 75 tahun dinasti Al-Ayyubiyah berkuasa, terdapat 9 orang penguasa yakni sebagai berikut:
1.    Shalahuddin Yusuf  Al-Ayyubi (564-589 H/ 1171-1193 M)
2.    Malik Al-Aziz Imaduddin (589-596 H/1193-1198 M)
3.    Malik  Al-Mansur Nasiruddin (595-596 H/ (1198-1200 M)
4.    Malik  Al-Adil Saifuddin (596-615 H/1200-1218 M)
5.    Malik  Al-Kamil Muhammad (615-635 H/ 1218-1238 M)
6.    Malik  Al-Adil Saifuddin (635-637 H/ 1238-1240 M)
7.    Malik  As-Saleh Najmuddin (637-647 H/ 1240-1249 M)
8.    Malik  al-Mu’azzam Turansyah (647 H/ 1249-1250 M)
9.    Malik  al-Asyraf Muzaffaruddin (647-650 H/ 1250-1252 M)
       Diantara urutan 9 (sembilan) penguasa tersebut  terdapat beberapa penguasa yang menonjol, yaitu: Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M), Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 M), dan Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)
Rounded Rectangle: C. PENGUASA AYYUBIAH TERKENAL, SHALAHUDDIN AL-AYYUBI
 



1. Biografi Shalahuddin Al-Ayyubi(564-589 H/ 1171-1193 M)
Text Box:  
Abu al-Abbas al-Saffah
Sumber : http://medievalhistoryfacebook.wikispaces.com

                        Nama lengkapnya, Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi Abdul Muzaffar Yusuf bin Najmuddin binAyyub.Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi. Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya menjadi penguasa benteng Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu dekat Raja SuriahNuruddin Mahmud.
Rounded Rectangle: D. KETELADANAN SHALAHUDDIN AL-AYYUBI
 



1. Kepemimpinan
Selain itu Shalahuddin merupakan salah seorang Sultan yang memiliki kemampuan memimpin, dibuktikan dengan caranya dalam memilih para Wazir. Shalahuddin mengangkat para pembantunya (Wazir) orang-orang cerdas dan terdidik diantaranya, Al-Qadhi Al-Fadhil dan Al-Katib Al-Isfahani. Sementara itu sekretaris pribadinya bernama Bahruddin bin Syadad, yang kemudian dikenal sebagai penulis biografinya.
2. Keperwiraan
Text Box:  
Citadel of Salah al-Din al-Ayyubi (Qal’atulJabal)
Sumber: www.explorewithmwnf.net –


Shalahuddin Yusuf  Al-Ayyubi, dikenal sebagai perwira yang memiliki kecerdasan tinggi dalam bidang militer. Pada masa pemerintahannya  kekuatan militernya terkenal sangat tangguh, diperkuat oleh pasukan Barbar Turki, dan Afrika. Ia membangun tembok kota di Kairo dan bukit muqattam sebagai benteng pertahanan. Salah satu karya monumental yang disumbangkannya selama beliau menjabat sebagai Sultan adalah bangunan sebuah benteng pertahanan yang diberi nama Qal’atul Jabal yang dibangun di Kairo pada tahun 1183 M.
BAB 5. Kegemilangan  Peradaban Dinasti  Alayyubiyah
2.8.2 BAB. 5 Kegemilangan  Peradaban Dinasti  Alayyubiyah
Kompetensi Inti
KI    :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
K2   : Meghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,  peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
K3    : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
K4:Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
2.1  Merespon perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti al-Ayyubiyah untuk masa kini dan yang akan datang.
3.3  Memahami perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa penguasa Ayyubiyah
3.4  Memahami ilmuwan muslim Dinasti Al Ayyubiyah dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam.
4.4   Menunjukkan contoh peran para ilmuwan muslim Dinasti Al Ayyubiyah.
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi dan men gkomunikasikan, peserta didik mampu:
1.   Merespon perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti Al-Ayyubi yah untuk masa kini dan yang akan datang.
2.   Memahami perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa penguasa Ayyubiyah
3.   Memahami ilmuwan muslim Dinasti Al Ayyubiyah dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam.
4.   Menunjukkan contoh peran para ilmuwan muslim Dinasti Al Ayyubiyah.
Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungzan antar fenomena,  refleksi dan rencana aksi).
A.    KEMAJUAN-KEMAJUA MASA DINASTI AYYUBIAH

1.     Pendidikan
Pemerintahan dinasti Ayyubiyah terutama pada masa kekuasaan Nuruddin dan Shalahuddin telah berhasil menjadikan Damaskus sebagai kota pendidikan.  Damaskus, ibu kota Suriah, masih menyimpan bukti yang menunjukkan jejak arsitektur dan pendidikan yang dikembangkan kedua penguasa tersebut. Nuruddin tidak hanya merenovasi dinding-dinding pertahanan kota, menambahkan beberapa pintu gerbang dan menara, serta membangun gedung-gedung pemerintahan yang masih bisa digunakan hingga kini, tetapi  juga mendirikan  madrasah sebagai sekolah pertama di Damaskus yang difokuskan untuk pengembangan ilmu hadist.  Madrasah ini terus berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok Suriah.

2.    Bidang ekonomi dan perdagangan
   Dalam hal perekonomian pemerintahan  Dinasti Ayyubiah bekerja sama dengan penguasa muslim di wilayah lain, membangun perdagangan dengan kota-kota di laut Tengah, lautan Hindia dan menyempurnakan sistim perpajakan. Hubungan internasional dalam perdagangan baik jalur laut maupun jalur darat semakin ramai  dan membawa pengaruh bagi negara Eropa dan negara-negara yang dikuasainya. Sejak saat itu dunia ekonomi dan perdagangan sudah menggunakan sistem kredit, bank  termasuk Letter of Credit, bahkan ketika itu sudah ada mata uang yang terbuat dari emas.

3.    Militer dan Sistem Pertahanan
   Pada masa pemerintahan Shalahuddin, kekuatan militernya terkenal sangat tangguh. Pasukannya diperkuat oleh pasukan Barbar, Turki dan Afrika. Selain juga memiliki alat-alat perang, pasukan berkuda,  pedang dan panah dinasti ini juga memiliki burung elang sebagai kepala burung-burung dalam peperangan.              Shalahuddin juga membuat bangunan monumental  berupa tembok kota di Kairo dan Muqattam yaitu benteng Qal’al Jabal Sultan Salahuddin al-Ayubi atau lebih dikenal dengan sebutan benteng Salahuddin Al-Ayubi, yang sampai hari ini masih berdiri dengan megahnya.

B.     SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AL-AZHAR
Al-Azhar didirikan oleh seorang panglima Dinasti Fathimiyah, Jauhar Al-Katib Al-Siqli pada tahun 970 M, atas perintah Khalifah Al-Muiz Lidinillah, sebagai tempat ibadah (masjid),  tempat mengembangkan ajaran-ajaran Syi’ah dan lambang kepemimpinan spiritual umat Islam. Sebelumnya, masjid Al-Azhar bernama masjid Al-Qahirah atau Al-Jami’al-Qahirah, dan  sekarang dikenal dengan Al-Azhar. Pembangunan dimulai pada tanggal 4 April 970 M/24 Jumadil Ula 359 H dan selesai pada tanggal 7 Ramadhan 361 H/22 Juni 972 M, sekaligus diresmikan sebagai tempat pelaksanaan ibadah. Peresmian itu ditandai dengan pelaksanaan salat Jumat bersama.
Setelah Al-Azhar resmi menjadi masjid Negara, kegiatan ilmiah pertama kali dilakukan dengan berkumpulnya para ulama, terdiri dari para fuqaha terkenal dan pejabat pemerintahan Fathimiyah  di  Al-Azhar untuk mendengarkan ceramah umum (Studium Generalle)  dari Abu al-Hasan Nu’man Ibnu Muhammad Al-Qirawaniy  sebagai  Qadi al-Qudat (Hakim Agung)  Dinasti Fathimiyah), terjadi pada bulan Oktober 975 M/ Shafar 365 H.


C.    AL-AZHAR PADA MASA PEMERINTAHAN DINASTI AL-AYYUBIYAH
Berakhirnya Dinasti Fatimiyyah yang bermadzhab Syi’ah dan berkuasanya Dinasti Ayyubiah yang bermadzhab Sunni, berdampak pada perkembangan sejarah al-Azhar. Sultan Shalahuddin mengeluarkan beberapa kebijaksanaan mengenai al-Azhar, diantaranya Al-Azhar tidak boleh lagi dipergunakan untuk salat Jum’at dan kegiatan madrasah.  Alasannya karena Al-Azhar pada masa Dinasti Fathimiyah menjadi pusat pengembangan ajaran-ajaran  Syi’ah. Shalahuddin  juga menunjuk seorang Qadhi, Sadruddin Abdul Malik bin Darabas menjadi Qadhi tertinggi, yang berhak mengeluarkan fatwa-fatwa hukum mazhab Syafi’i.
Selama masa pemerintahan dinasti Ayyubiyah di Mesir (1171-1250 M), perkembangan aliran atau mazhab Sunni sangat pesat, termasuk model dan sistem pendidikan yang dikembangkan  berorientasi Sunni. Maka dalam perjalanan sejarahnya, di masa Dinasti Ayyubiah,  Al-Azhar  menjadi masjid, lembaga pendidikan,  sekaligus pusat pengembangan ajaran-ajaran  Sunni.

Para penguasa dinasti Ayyubiyah, sebagai penguasa yang setia kepada pemerintahan khalifah Abbasiyah di Baghdad, maka orientasi kebijaksanaan pemerintahannya adalah sebagaimana Baghdad, bermadzhab Sunni.  Oleh karena itu, salah satu lembaga strategis yang dapat diandalkan sebagai tempat pembelajaran, penyebaran  dan pengembangan ajaran-ajaran mazhab Suni adalah Al-Azhar

2.9        PENILAIAN
       Penilaiannya berdasarkan setiap masing-masing kegiatan yang sudah di tugaskan dalam buku ajar yang terbagi menjadi sbb  pada
BAB. 4 Menelusuri Jejak Sejarah Berdirinya Dinasti Al-Ayyubiyah
1. Pertanyaanku
Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa, bagaimana, dan bagaimana jika.
No.
Tentang
Pertanyaan
1
Mengapa
Mengapa  kita perlu mempelajari sejarah berdirinya Bani Ayyubiah?
2
Bagaimana
Bagaimana proses berdirinya Bani Ayyubiah?

3
Apa
Apa faktor pendukung berdirinya Dinasti Ayyubiah?
4

Siapa
Siapakah tokoh-tokoh yang berperan dalam mendirikan Dinasti Ayyubiah?
5
Siapa
Siapa saja yang pernah menjadi  penguasa Dinasti Ayyubiah?
2.             Wawasanku
Mengetahui lebih jelas dan detil memahami bagaimana Jejak Peradaban Dinasti Ayyubiah, yang meliputi sejarah berdirinya Bani  Ayyubiah,  para penguasanya dan  ketokohan Salahahuddin Al-Ayyubi. Untuk memahaminya dengan lebih jelas dan detil  baca dan fahami teks-teks berikut
3.        Aktivitasku
                        Anak-anak mendiskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat temanmu!
No.
Masalah
Hasil Diskusi
1.

Mengapa kita perlu mengetahui sejarah berdirinya  Dinasti Ayyubiyah?

2
Bagaimana sifat-sifat kepemimpinan para khalifah  Dinasti Ayyubiyah ?

3
Bagaimana peran para khalifah dalam membangun kejayaan peradaban Islam sampai kepada puncaknya?

4
Apa teladan yang kamu tangkap dari kehidupan dan kepemimpinan para Khalifah Dinasti Ayyubiyah?

5
Apa contoh dalam kehidupan sehari-harimu yang menunjukkan sikap kepemimpinan yang baik?

6



4.        Analisaku
          Menganalisa lingkungan sekitar dengan menjawab pertanyaan berikut
1.    Coba bandingkansejarah berdirinya Dinasti Ayyubiah dengan Dinasti Abbasiyah!
2.    Bandingkan Kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi dengan kepemimpinan Harun Ar-Rasyid!
3.    Bandingkan bentuk kegemilangan kekuasaan Dinasti Ayyubiah dengan Dinasti Abbasiyah
4.    Apa pengaruh kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi dalam membawa kemajuan Dinasti Ayyubiah?
5.    Apa nilai-nilai keteladanan dari para penguasa Ayyubiah yang terkenal?

5.        Ceritaku
     Kegiatan
a.    Carilah cerita/ fenomena dalam masyarakat/di lingkunganmu yang berkaitan dengan nilai-nilai ajaran keteladanan Shalahuddin Al-Ayyubi?
b.    Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!

NO
HAL YANG DINILAI
SKOR
1
Ketepatan isi fenomena

2
Kepercayaan diri penampil

3
Keruntutan penyampaian

4
Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati

5
Kreativitas menyajikan


6.        Refleksi
Kalian sudah belajar banyak tentang  menelusuri Jejak Sejarah Berdirinya Dinasti Al-Ayyubiyah Bacalah dengan seksama pernyataan berikut!
Pilihlah SY = Saya Yakin, Y = Yakin, KY= Kurang Yakin
No.
Pendapat/pernyataan
SY
Y
KY
1

Saya yakin kemajuan Dinasti Ayyubiah merupakan bagian dari kemajuan kebudayaan/peradaban Islam.



2

Saya yakin mengambil nilai-nilai keteladanan dari para pemimpin Dinasti Ayyubiah akan bermanfaat untuk kehidupan kini dan masa yang akan datang.




3
Saya yakin Shalahuddin Al-Ayyubi adalah panglima yang gagah berani dan kesatria.




4
Saya yakin sikap toleransi yang ditunjukkan Shalahuddin terhadap agama lain, sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat kita yang majemuk.



5
Saya yakin Shalahuddin Al-Ayyubi sangat zujud dan dermawan.




7.        Refleksi Prilaku
Bacalah kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!
No.
Kasus
Komentar
1
Peserta didik yang tidak bersikap jujur dalam perlombaan.

2

Peserta didik yang memandang musuh terhadap orang yang tidak disukainya

3
Peserta didik yang merasa bangga dengan para pahlawan muslim


4
Peserta didik yang tidak bangga para pahlawan muslim

5
Peserta didik yang pengecut dan penakut.

6
Dst…


8.      Rencana Aksiku
Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih mempraktekkan apa yang kalian pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
No.
Yang akan saya lakukan
Karakter
Hasil melakukan
1

Di rumah
Kasih sayang, baik hati, sederhana

2

Di sekolah
Berani, percaya diri, giat belajar

3
Di organisasi
Penuh semangat, kreatif dan toleran

4
Di lingkungan bermain
Tenggang rasa, dermawan


5
Untuk Negara
Cinta tanah air

6
Untuk Agama
Cinta agama



BAB. 5  Kegemilangan  Peradaban Dinasti  Alayyubiyah
1. Pertanyaanku
Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa, bagaimana, dan bagaimana jika.
No.
Tentang
Pertanyaan
1
Mengapa
Mengapa  kita perlu mempelajari perkembangan kebudayaan/peradaban Bani Ayyubiah?
2
Apa
Apa tujuan mempelajari perkembangan kebudayaan/peradaban Ayyubiah?
3

Bagaimana
Bagaimana peranan ilmuwan muslim masa Dinasti Ayyubiah?
4
Mengapa
 Mengapa para ilmuwan berperan membawa kemajuan kebudayaan/peradaban Dinasti Ayyubiah?
5
Apa
Apa saja keteladan  dari para ilmuwan muslim masa Dinasti Ayyubiah ?



2.       Wawasanku
Tentu kalian  ingin lebih jelas dan detil memahami bagaimana perkembangan kebudayaan/peradaban Dinasti  Ayyubiah dan  peranan ilmuwan muslim dalam membawa kemajuan Dinasti Ayyubiah

3.        Aksiku
       Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat temanmu!
No.
Masalah
Hasil Diskusi
1.

Mengapa kita perlu mengetahui kegemilangan peradaban Dinasti Ayyubiyah?

2
Apakah kegemilangan peradaban Dinasti Ayyubiah merupakan bagian kegemilangan kebudayaan/peradaban Islam?

3
Apa saja bentuk kegemilangan peradaban Dinasti Ayyubiah?

4
Bagaimana peran ilmuwan dalam membawa kegemilangan Dinasti Ayyubiah?

5
Apa sifat-sifat keteladanan para ilmuwan yang bisa menginspirasi kamu untuk membangun kejayaan bangsamu?


4.        Analisaku
          menganalisa lingkungan sekitar dengan menjawab pertanyaan berikut. Coba bandingkansejarah berdirinya Dinasti Ayyubiah dengan Dinasti Abbasiyah!
1.      Coba identifikasikegemilangan peradaban Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Ayyubiah!
  1. Bandingkan aristektur bangunan ketiga masjid dan Identifikasi masing-masing corak arsiteksturnya!
  2. Apa fungsi masjid pada masing-masing Dinasti?
  3. Bagaimana peranan masjid dalam membangun kemajuan peradaban masing-masing Dinasti!
  4. Bagaimana keberadaan warisan sejarah tersebut hari ini!
  5. Apa manfaat bagi kita mengenal warisan peradaban masing-masing Dinasti!

5.        Ceritaku
     Kegiatan
a.    Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!
NO
HAL YANG DINILAI
SKOR
1
Ketepatan isi fenomena

2
Kepercayaan diri penampil

3
Keruntutan penyampaian

4
Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati

5
Kreativitas menyajikan


6.        Refleksi
Kalian sudah belajar banyak tentang  Kegemilangan Peradaban Dinasti Bani Abbasiyah..
Pilihlah SY = Saya Yakin, Y = Yakin, KY= Kurang Yakin
No.
Pendapat/pernyataan
SY
Y
KY
1

Saya yakin kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Ayyubiah sangat gemilang.



2

Saya yakin mengambil nilai-nilai ajaran dari perkembangan/peradaban Islam masa Dinasti Ayyubiah akan bermanfaat untuk kehidupan kini dan masa yang akan datang.




3
Saya yakin perkembangan kebudayaan/peradaban Islam mencapai kegemilangan pada masa Dinasti Ayyubiah.




4
Saya yakin keindahan wujud-wujud kebudayaan//peradaban Islam masa Dinasti Ayyubiah merupakan karya budaya dan sejarah yang agung yang akan terus dikenang sepanjang zaman.



5
Saya yakin keindahan arsitektur masjid Al-Azhar, Al-Hakimiyah, kekokohan benteng Shalahuddin, dan lain-lain masa Dinasti Ayyubiah bukti nyata  kegemilangan budaya/peradaban masa  Dinasti Ayyubiah?




7.        Refleksi Prilaku
Bacalah kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!
No.
Kasus
Komentar
1

Peserta didik yang bersikap tak acuh dengan karya sejarah

2

Peserta didik yang tidak mau belajar dari karya sejarah

3
Peserta didik yang  bangga dengan warisan pradaban/kebudayaan Islam


4
Peserta didik yang bisa memetik inspirasi dari karya sejarah.

5
Peserta didik yang ingin menjadikan pelajaran masa lalu untuk masa depan yang lebih baik.



8.      Rencana Aksiku
3)      Rencana perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian lakukan.
No.
Yang akan saya lakukan
Peradaban gemilang
Hasil melakukan
1

Di rumah
Menonton film dan berdiskusi tentang kegemilangan budaya dengan keluarga


2

Di sekolah
Membuat mading bentuk-bentuk kegemilangan peradaban Dinasti Ayyubiah, aristektur, kisah-kisah kepahlawanan, dana lain-lain


3
Di organisasi
Disiplin, percaya diri

4
Di lingkungan bermain
Kasih saying

5
Untuk Negara
Cinta tanah air

6
Untuk Agama
Cinta agama, menjalankan nilai-nilai agama















BAB III
PENUTUP
3.1  Analisa
Pelajaran SKI memang penting untuk diketahui dan dipelajari peserta didik, karena apa yang ada saat ini tidak lepas dari cerita atau sejarah yang ada pada zaman dulu, sebagai contoh materi SKI yang ada pada kelas VIII ini, salah satunya menceritakan tentang asal usul ilmuwan yang terkenal, tempat – tempat penting dan juga bersejarah dll,
Hal semacam ini harus diketahui oleh siswa agar mereka mengerti dan mengetahui silsilah serta asal usul dari ilmuwan – ilmuwan ataupun segala sesuatu yang ada disekitar kita, karena pentingnya materi SKI, seyogyanya dalam mengajar guru perlu untuk membuat pengelompokan – pengelompokan ataupun ringkasan – ringkasan kecil/ bagan/skema yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam belajar dan menghafal, serta yang tidak kalah pentingnya sebaiknya dalam pembelajaran SKI, siswa tidak hanya mendengarkan uraian cerita sejarah dari guru mata pelajaran, tapi juga harus ada kegiatan pembelajaran yang nyata yang menggambarkan materi tersebut, seperti pemutaran film pada saat zaman Jahiliyah dll, hal yang demikian itu kami rasa pembelajaran SKI akan lebih menarik siswa dan siswa juga mendapat pemahaman yang jelas, karena memory melihat hal yang nyata itu mudah di ingat daripada harus mengandalkan memori hafalan saja, dengan demikian, pembelajaran SKI akan menjadi tidak monoton.
            Antara  pedoman guru dengan pedoman siswa adanya kesesuaian begitu juga dengan kompetensi inti , kampetensi dasar,  proses pembelajaran juga sesuai . 

3.2 Saran
              Sebagai guru haruslah terus meningkatkan kwalitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran agar apa yang di sampaikan tidak monoton tetapi bisa menyenangkan,dapat di mengerti dan di fahami serta menarik siswa dalam  mempelajari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.


Rectangular Callout: Daftar Pustaka 




Al-Suyuti. 2003.  Tarikh Al-Khulaf . Mesir: Darul-Yaqin
Al-Isy, Yusuf. 2009. Dinasti Abbasiyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Ali, K. 1997, Sejarah Islam; Tarikh Pramodern, Jakarta: Sri Gunting.
Amin, Ahmad, 1975. Fajar al-Islam, Kairo: Maktabah al-Nahdlah al-Mishriyah.
Armando, Ade, dkk., 2001. Ensiklopedi Islam Untuk Pelajar. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Arsyad, Natsir. 1990. Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah. Bandung: Mizan
Ash–shalih. Subhi, 1993.Membahas Ilmu-Ilmu Hadist. Jakarta:Pustaka Firdaus
Chalil, Moenawar, 1955. Biografi Empat Serangkai Imam Madzhab. Jakarta: Bulan Bintang
Chair, Abdul, 2002, Dinasti Umayyah, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta: Ichtiar Baru    Van Hoeve.
Darsono, 2004. Tonggak Sejarah Kebudyaan Islam. Surakarta: Tiga Serangkai.
Dasuki, Hafidz, Dkk, 1993. Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam.Yogyakarta: Penerbit Kota .
Hamka, 1989. Sejarah Umat Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Hasan, Ibrahim Hasan, 1989. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang.
Hasan, Ibrahim Hasan, 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid 2. Jakarta: Kalam Mulia.
Hasymi,A. 1986. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Hitti, Philip K.. 2010. History Of The Arabs. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta Kembang
Kartanegara, Mulyadi, 2000. Mozaik Khazanah Islam. Jakarta: Penerbit Paramadina.
Lapidus,Ira M., 2000. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Madjid, Nurcholish (ed.), 1985. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Miskawaih, Ibn, 1995. Menuju Kesempurnaan Akhlak (terj.). Jakarta: Penerbit Mizan.
Meriya, Abu, H. 1982. Sejarah Islam, Jakarta: Mutiara.
Mufrodi, Ali, 1997. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Muhammad Ilyas Wahid N. Abbas, 2009. Kazanah Sejarah Kebudayaan Islam. Solo: PT Tiga     Serangkai Pustaka Mandir.i
Sunanto,Musyrifah, 2004. Sejarah Islam Klasik. Jakarta: Prenada Media.
Nasution,Harun,1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: PT Djambatan.
Nasution, Harun, 1988. Islam Ditinjau dari Segi Aspeknya, Jilid1. Jakarta: Pustaka Jaya.
Nasr, Seyyed Hossein, 1986. Sains dan Peradaban Di Dalam Islam. Bandung : Penerbit Pustaka Djambatan.
Percy, Sir Sykes. 1958.  A History of Persi. New York : ST Martin’s Press.
Solahuddin ,M,  dan  Agus Suyadi, 2011. Ulumul Hadist. Bandung:  Pustaka Setia,
Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Smith, Margareth, 2000. Pemikiran dan Doktrin Mistis Imam al-Ghazali. Jakarta : Penerbit Riora Cipta.
Syalabi, Ahmad,1987.Sejarah Kebudayaan Islam Jilid II. Jakarta: Pustaka Al-Husna.
Syukur , Fatah.  Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
Sunanto, Musyrifah. 2003.  Sejarah Islam Klasik. Bogor: Prenada Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar